Select Page

Hati-hati! Perhatikan Air Minum Dalam Kemasan Anda

Hati-hati! Perhatikan Air Minum Dalam Kemasan Anda

Apa yang terjadi jika air minum dalam kemasan terdapat makhluk berupa ‘ular’ yang disinyalir masuk tanpa disengaja. Alhasil, kepercayaan untuk membeli atau mendapatkan air minum kemasan sudah pasti berkurang drastis, pasalnya dengan adanya hal ini maka konsumen berfikir bahwa pabrik air minum tersebut tidak lagi higienis karena sampai bisa terdapat makhuk hidup yang masuk dalam kemasan kemudian dijual ke konsumen.

Bagaimana tidak, jangankan binatang hidup yang tak sengaja masuk dalam air minum kemasan berupa kotoran plastik sisa pengepakan misalnya, atau pasir ataupun lumut-pun bisa menjadi pemicu konsumen enggan mengkonsumsi, pasalnya ini berhubungan dengan kesehatan dan siklus bisnis yang mengkondisikan bahwa pembeli adalah raja yang harus diperhatikan pelayanan hingga produk atau hasil pabrik yang dibeli. Jika sampai ke tangan konsumen rusak, kotor ataupun terkontaminasi maka pembuat produk atau pabrik layak diseret untuk kemudian diberikan sangsi yang sesuai.

Dan menariknya hal ini terjadi di India, penemuan cacing atau anak ular yang berada dalam sebuah minuman kemasan tersebut kebetulan ditemukan oleh pejabat di negara bagian Chhattisgarh, India, saat melakukan acara pertemuan kalangan pemerintahan.

Seorang dokter menemukan ular di dalam botolnya dalam acara yang diselenggarakan oleh partai pemerintah, Partai Bharatiya Janata. Kemudian selang berapa lama petugas keamanan yang hadir dalam acara tersebut mengambil botol air minum kemasan yang berisi anak ular dan mirip cacing untuk diamankan. Sontak, kejadian ini menuai banyak kritik dan sanggahan hingga perusahaan air minum kemasan yang tersangkut insiden ini menyebut penemuan ini sebagai sebuah ‘konspirasi’.

“Itu adalah konspirasi terhadap kami. Ketika botol air minum itu diperlihatkan, segelnya sudah rusak,” kata pemilik perusahaan dikutip dari harian The Times of India. Acara yang berlangsung pada hari Rabu (09/09) itu diselenggarakan di ibukota negara bagian, Raipur, dan dihadiri Menteri Kepala Raman Singh serta Menteri Kesehatan Federal, JP Nadda.

Sesudah penemuan ular itu, seluruh air kemasan yang diedarkan di acara tersebut ditarik kembali. Bayi ular masih hidup ketika ditemukan berada di dasar botol, tetapi kini tak diketahui nasibnya, menurut laporan wartawan BBC Hindi. Pemerintah kini memerintahkan seluruh air minum kemasan di dalam botol di seluruh negara bagian untuk diperiksa.

Di Indonesia, dari data tahun akhir 2009 lalu setidaknya sudah ada 25 investor swasta yang masuk ke bisnis air bersih. Itu baru bicara peluang di bisnis air bersih, belum termasuk bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin), anggota asosiasi itu kini mencapai 165 perusahaan. Di luar Aspadin, ada 185 perusahaan AMDK lainnya yang masih aktif berproduksi. Semua perusahaan tadi, baik yang menjadi anggota Aspadin maupun tidak, menjual 600-an merek AMDK.

Di antara anggota Aspadin, PT Aqua Golden Mississippi Tbk. adalah pemain yang menguasai pasar domestik. Perusahaan yang kini sahamnya mayoritas dimiliki oleh Danone (perusahaan multinasional asal Perancis) itu menguasai lebih dari 45% pangsa pasar AMDK di Indonesia.

Hati-Hati Dengan Merk Air Minum Dalam Kemasan Ini

Masuk 2015, banyak perusahaan Air Minum di Indonesia yang bermunculan, sayangnya MedikaNews.com belum memiliki data valid, dan sejauh ini masih mengacu pada penelitian YLKI pada tahun 2014 lalu yang mengutarakan bahwa konsumen di Indonesia harus berhati-hati dengan sejumlah air minum dalam kemasan (AMDK) merk ini, beberapa telah melewati ambang batas dan selebihnya mendekati ambang batas.

Hasil penelitian oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerangkan bahwa terdapat masalah dengan ke-11 merk AMDK berikut sembilan produk mengandung koloni bakteri mendekati ambang batas yang telah ditentukan, khususnya pada kemasan gelas, yaitu 100.000 mikro bakteri per mililiter. Sementara dua produk lainnya memiliki bakteri di atas ambang batas.

AMDK yang melebihi ambang batas :

  • Sega (PT Indotirta Jaya Abadi)
  • Ron 88 (PT Panfila Indosari)

AMDK yang mendekati ambang batas :

  • Prestige (PT Tanahmas Tirta Lestari, Jabar)
  • Top Qua (PT Sumber Warih Sejahtera, Depok)
  • Airmax (PT Jitu, Tangerang)
  • Caspian (PT Cisalada Jaya Tirtamarta Indonesia, Sukabumi)
  • Club (PT Tirta Tama Bahagia, Bogor)
  • Pasti Air (PT Tang Mas Indonesia untuk PT Sumber Alfaria Tridjaya)
  • Vit (PT Sumber Sukses Sentosa, Bogor untuk PT Tirta Investasi, Jakarta)
  • Prim-A (PT Sinar Sosro Indonesia)
  • De As (PT Ravindo Rezeki, Bogor)

Selain merk ini tentu ada beberapa jenis AMDK yang muncul di tahun 2015, pastikan Anda minum air dalam kemasan dengan baik dan dibawah ambang batas. Gejala yang dialami jika meminum AMDK dengan ambang batas yang terlewati tidak serta merta terlihat, karena konsumsi yang tidak banyak, meski begitu ketika Anda dalam kondisi lelah atau sistem imun tidak baik maka bakteri dari AMDK yang melampaui batas tersebut akan menyerang Anda hingga bisa memungkinkan perawatan khusus.

Jangan terlalu percaya dengan merk yang sudah laku atau terkenal, meski sudah terkenal tentu tak menjamin pencemaran bakteri yang ada didalam kemasan ini minim, faktor distribusi pengiriman, suhu serta penyimpanan yang kurang baik juga bisa jadi mengakibatkan AMDK dengan skala minim bakteri bisa menjadi berbahaya. Saran Kami tentu selalu perhatikan kemasan, tanggal kadaluarsa dan rasa air tersebut, jika salah satu tidak sesuai maka urungkan niat Anda mengkonsumsi AMDK meskipun merk terkenal. Semoga bermanfaat.

About The Author

isprawiro

Pernah bekerja di beberapa surat kabar nasional, copywriter serta editor konten blog ecommerce dan belajar SEO.

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CommentLuv badge