Kaget Bisa Bantu Balita Belajar?
Sebuah studi teranyar menyatakan bahwa kaget bisa bantu balita belajar. Sebuah riset yang menempatkan bayi atau balita dalam situasi yang mengejutkan atau memberikan objek yang membuatnya terkejut ternyata akan membantu ia belajar. Studi ini dipublikasikan pada jurnal Science edisi 3 April 2015 lalu.
Menurut para peneliti dari Johns Hopkins University, di dalam diri bayi dan balita dibekali pengetahuan alami tentang dunia di sekitarnya dan akan belajar dengan lebih baik ketika menemui situasi yang bersifat kontradiktif. Ketua peneliti Aimee Stahl menyatakan, perilaku bayi dan balita tidak sekedar respon refleksif terhadap situasi yang mengejutkan.
“Sebaliknya, mereka akan memberi respon refleks yang lebih dalam untuk mempelajari aspek pada dunia sekitarnya yang di luar perkiraan,” ujar Stahl dalam keterangan resmi yang diterbitkan pihak universitas. Ia adalah kandidat doktor di bidang psikologi dan ilmu otak dan baru ini meneliti apakah perasaan kaget bisa bantu balita belajar.
Selanjutnya, Stahl menambahkan, bayi dan balita tidak hanya dibekali dengan pengetahuan dasar tentang aspek fundamental dunia sekitarnya. Namun, sejak awal periode kehidupan mereka, bayi dan balita memanfaatkan pengetahuan ini untuk mempelajari hal-hal baru. Untuk meneliti, para peneliti mengadakan tes pada bayi-bayi berusia 11 bulan.
Ketika para bayi dikagetkan dengan sesuatu, misalnya dengan objek yang bergerak tanpa diprediksi, maka bayi akan fokus pada objek tersebut dan mempelajari lebih banyak hal dari objek tersebut ketimbang objek sama yang bergerak dengan konstan.
Anggota tim peneliti bahwa kaget bisa bantu balita belajar, Lisa Feigenson menjelaskan bahwa para bayi atau balita tersebut sepertinya menggunakan elemen terkejut untuk belajar dengan lebih baik, sama halnya dengan mereka mengambil kesempatan dari keterkejutan untuk mencari tahu sesuatu tentang hal-hal di sekitarnya.
“Untuk mereka, dunia adalah tempat yang luar biasa kompleks yang dipenuhi dengan stimulus yang dinamis. Riset kami menunjukkan bahwa para bayi menggunakan apa yang telah mereka ketahui tentang dunia untuk membentuk prediksi. Ketika prediksi ini salah, maka bayi akan menggunakan kesempatan ini untuk belajar,” sebut Feigenson dalam proses penelitian bahwa kaget bisa bantu balita belajar.
Tapi perlu diingat bahwa ini bukanlah aktivitas berlanjut dan merupakan sebuah metode yang terus dilakukan pada balita. Ini semata-mata hanya sebuah stimulus dan tidak dilakukan secara simultan dan sering. Bunyi-bunyian, suara kendaraan, anjing yang menyalak dan lain sebagainya dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi stimulus dan bukan secara sengaja mengagetkan si bayi atau balita.
Kalau di malaysia, seawal 7 tahun sudah perlu pandai membaca. Kasihan anak-anak kecil stress.
Farhah recently posted…Tips Hilangkan Gelap Celah Ketiak dan Kelengkang
Bayi memang mudah adapt dengan persekitaran baru ! Proses belajar yg menyeronokkkan.
Ida recently posted…Payudara Bengkak dan Sakit Semasa Menyusu, Apa Rawatannya?