Select Page

Ternyata HIV dan AIDS Itu Berbeda!

Ternyata HIV dan AIDS Itu Berbeda!

HIV dan AIDS. Banyak orang salah mengira bahwa HIV sama dengan AIDS. Ini dikarenakan kedua hal tersebut sering digunakan secara bergantian untuk menggambarkan satu penyakit. Padahal ada perbedaan HIV dan AIDS yang mendasar, dan artikel ini akan membahasnya.

HIV adalah virus dan pemicu tertentu yang menyebabkan infeksi. HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Nama tersebut dengan jelas mendeskripsikan virus ini—hanya menginfeksi manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga membuatnya tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya.

Meskipun dapat menyingkirkan banyak virus lain, namun sistem imun manusia tidak sanggup menyerang dan membasmi HIV secara keseluruhan. Para ahli belum mengerti mengapa tubuh tidak mampu mengalahkan HIV, namun sudah ditemukan pengobatan guna mengendalikan virus HIV dan AIDS secara efektif.

AIDS adalah suatu kondisi atau sindrom yang dapat disebabkan oleh HIV. AIDS singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome. Sindrom ini berkembang ketika HIV sudah sangat merusak sistem kekebalan tubuh. Gejala yang ditimbulkan AIDS bergantung pada jenis infeksi yang mengakibatkan kerusakan sistem imun sehingga tidak mampu melawan infeksi berbagai penyakit lain. Gejala ini mungkin mencakup tuberkulosis, pneumonia, kanker, dan infeksi penyakit lain.

Pertanyaannya adalah, apakah mungkin terserang AIDS tanpa HIV? Seperti yang tersirat dalam penjelasan perbedaan HIV dan AIDS di atas, Anda bisa saja mengalami infeksi HIV tanpa menderita AIDS. Kenyataanya, banyak orang hidup dengan HIV selama bertahun-tahun tanpa berkembang menjadi AIDS. Berkat kemajuan dalam pengobatan, Anda bisa hidup lebih lama dari sebelumnya meski mengalami infeksi HIV. Walau demikian, siapapun yang terdiagnosa AIDS sudah pasti memiliki HIV.

HIV Dapat Menular Antar Manusia

Sama dengan jenis virus lain, HIV dapat menular dan menginfeksi orang lain. Di sisi lain, AIDS hanya dialami apabila seseorang telah terjangkit infeksi HIV. Virus ini ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh, yang paling sering terjadi adalah melalui hubungan seks dan jarum suntik yang terkontaminasi. Ada kemungkinan HIV juga menular melalui transfusi darah serta menular dari ibu ke janinnya semasa kehamilan.

Virus HIV ini biasanya menyebabkan gejala mirip dengan flu 2-4 minggu setelah infeksi. Jangka waktu tersebut singkat dan disebut sebagai infeksi akut, saat dimana sistem imun dapat menundukkan infeksi dibawah kendalinya sehingga terjadilah periode laten—virusnya terpendam tapi tetap berpotensi mengganas.

Sistem kekebalan tubuh tidak bisa menyingkirkan HIV sepenuhnya, tapi dapat mengendalikannya untuk waktu yang lama. Selama periode laten tersebut, Anda mungkin tidak akan merasakan gejala apapun. Namun apabila sudah terkena AIDS, Anda akan mengalami banyak gejala.

Diagnosa Sederhana Infeksi HIV

Saat tubuh terinfeksi, sistem imun Anda membentuk berbagai antibodi guna melawan virus. Pemeriksaan darah maupun air liur dapat mendeteksi antibodi tersebut dan menentukan apakah Anda memang terinfeksi HIV. Meski begitu, pemeriksaan demikian hanya efektif dilakukan beberapa minggu setelah terjadinya efektif. Pemeriksaan lain yang dapat dijalani adalah dengan mendeteksi antigen—protein yang dihasilkan virus. Kedua jenis tes tersebut sama-sama akurat dan mudah dijalankan.

Dengan kemajuan pengobatan sekarang ini, Anda dapat tetap menikmati hidup meskipun terinfeksi HIV. Di samping itu, informasi mengenai perbedaan HIV dan AIDS hendaknya memotivasi Anda untuk mencegah infeksi HIV berkembang menjadi AIDS.

About The Author

isprawiro

Pernah bekerja di beberapa surat kabar nasional, copywriter serta editor konten blog ecommerce dan belajar SEO.

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CommentLuv badge